MENGARANG DENGAN ILHAM

Melihat, mengalami, merasakan dan membaca.
Menjadi SASTRAWAN

Kamis, 07 Juni 2012

IHYA ULUMUDDIN(IMAM AL GHAZALI)



 Ilmu agama adalah ilmu yang memahami jalan akhirat yang dapat di ketahui dengan akal yang sempurna dan kecerdikkan yang suci bersih. Akal adalah suatu sifat pada manusia yang termulia. Karena dengan akal manusia menerima amanah dari ALLAH dan dengan  akal dapat sampai ke sisi ALLAH SWT. Kegunaan akal adalah untuk mencapai kehasilan  dan kebahagiaan akhirat. Yang termulia dari bagian tubuh manusia adalah hati.

Syariat tanpa hakikat, menjadi bangkai tak bernyawa, hakikat tanpa syariatmenjadi nyawa tak bertubuh. Apabila ilmu telah di hidupkan kembali, syari’at mesti bertemu dengan hakikat, amal shaleh mesti dinyawai oleh iman dan disamping riadhah jasmani (latihan badan) kita adakan riadhah an-nafs atau riadhah al-qalb(latihan jiwa atau latihan hati). Disitulah kita mendapat Haqiqat al hajat (hidup yang sejati)

Segala sessuatu apabila telah tercapai kesempurnaanya, nampaklah dimana  kekurangannaya. “Tanda gading yang tulen adalah retaknya”. Alam ini sendiri menjadilah amat sempurna, karena serba kekurangannya. Tuhan menciptakan alam dengan kesempurnaanya, karena ada kekuranganya. Kalau tidak ada yang cacat niscaya Allah Ta’ala tidak kaya karena tidak menjadikan sesuatu yang bernama cacat.

Faedah pengetahuan ialah membawa kesehatan kepada hati dan jiwa yagn bersambung terus kepada kehidupan abadi.

Atsuri berkata : siapa yang mengenal dirinya , niscaya tidak akan memberikan melarat pujian manusia kepadanya.

Sahl berkata : ilmu itu seluruhnya dunia, yagn akhirat dari ilmu itu ialah berbuat amal pebuatan, amal perbuatan seluruhnya hampa kecuali dengan keikhlasan. Manusia seluruhnya mati selain para ahli ilmu. Para ahli ilmu mabuk selain yang bekerja. Orang yang bekerja selurunya tertipu selain yagn ikhlas. Orang yang ikhlas itu dalam ketakutan sebelum di ketahunya apa kesudahan dari amal perbuatannya itu.


Barang siapa menuntut ilmu diantara ilmu pengetahuan yang menuju kerelaan Allah untuk memperoleh harta benda duniawi maka orang itu tidak akan mencium bau sorga sampai hari kiamat.(abu hurairah)


Dari ibnu abbas r.a. bahwa ibnu abbas berkata : telah bersabbda rasulullah saw : tiap-tiap sesuatu  itu mempunyai alat  dan perkakas. Dan alat bagi orang mukmin adalah akal. Tiap-tiap sesuatu itu mempunyai kendaraan . kendaraan orang mukmin adalah akal. Tiap-tiap sesuatu itu mempunyai tiang. Dan tiang agama adalah akal. Tiap-tiap kaum itu mempunyai tujuan. Dan tujuan dari nama Allah ialah akal. Tiap-tiap kaum itu mempunyai penyeru. Dan yang menyerukan orang-orang yang beribadat adalah akal. Tiap-tiap saudagar itu mempunyai harta kekayaan. Dan harta kekayaan orang yang rajin adalah akal. Tiap-tiap orang dari suatu rumah tangga itu ada yang membelanjainya. Dan yang membelanjai rumah tangga orang shiddiqin(orang-orang yang benar-benar membenarkan agama) ialah akal. Tiap-tiap yang runtuh itu ada bangunanya. Dan bangunan bagi akhirat adalah akal. Tiap-tiap manusia itu mempunyai kesudahan  yang di sandarkan dan di sebut-sebutkan kepadanya. Dan kesudahan bagi shidddiqin yang di sandarkan dan di sebut-sebutkannya ialah akal. tiap-tiap perjalanan itu mempunyai rumah kecil tempat perhentian. Dan rumah kecil tempat perhentiannya bagi mukmin ialah akal.

Bersabda Nabi s.a.w. : orang mukmin yang paling di kasihi  Allah ialah orang yang  tegak berdiri  menaatiNYA, memberi nasehat kepada hambaNya, sempurna akal dan menasehati dirinya. Melihat dia apa yang kurang dan berbuat amalan dia selama hidup, maka menang dan mendapat kemenanganlah dia.

Bersabda nabi s.a.w. : “ yang palling sempurna akal diantara kamu ialah orang yang paling takut kepada Allah dan yang paling baik perhatiannya tentang apa yang di suruh dan dilarang Allah, meskipun amat kurang berbuat amalan sunat.”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar