Ilmu agama adalah
ilmu yang memahami jalan akhirat yang dapat di ketahui dengan akal yang
sempurna dan kecerdikkan yang suci bersih. Akal adalah suatu sifat pada manusia
yang termulia. Karena dengan akal manusia menerima amanah dari ALLAH dan
dengan akal dapat sampai ke sisi ALLAH
SWT. Kegunaan akal adalah untuk mencapai kehasilan dan kebahagiaan akhirat. Yang termulia dari
bagian tubuh manusia adalah hati.
Syariat tanpa
hakikat, menjadi bangkai tak bernyawa, hakikat tanpa syariatmenjadi nyawa tak
bertubuh. Apabila ilmu telah di hidupkan kembali, syari’at mesti bertemu dengan
hakikat, amal shaleh mesti dinyawai oleh iman dan disamping riadhah jasmani
(latihan badan) kita adakan riadhah an-nafs atau riadhah al-qalb(latihan jiwa
atau latihan hati). Disitulah kita mendapat Haqiqat al hajat (hidup yang
sejati)
Segala sessuatu
apabila telah tercapai kesempurnaanya, nampaklah dimana kekurangannaya. “Tanda gading yang tulen
adalah retaknya”. Alam ini sendiri menjadilah amat sempurna, karena serba
kekurangannya. Tuhan menciptakan alam dengan kesempurnaanya, karena ada
kekuranganya. Kalau tidak ada yang cacat niscaya Allah Ta’ala tidak kaya karena
tidak menjadikan sesuatu yang bernama cacat.
Faedah
pengetahuan ialah membawa kesehatan kepada hati dan jiwa yagn bersambung terus
kepada kehidupan abadi.
Atsuri berkata :
siapa yang mengenal dirinya , niscaya tidak akan memberikan melarat pujian
manusia kepadanya.
Sahl berkata :
ilmu itu seluruhnya dunia, yagn akhirat dari ilmu itu ialah berbuat amal
pebuatan, amal perbuatan seluruhnya hampa kecuali dengan keikhlasan. Manusia
seluruhnya mati selain para ahli ilmu. Para
ahli ilmu mabuk selain yang bekerja. Orang yang bekerja selurunya tertipu
selain yagn ikhlas. Orang yang ikhlas itu dalam ketakutan sebelum di ketahunya
apa kesudahan dari amal perbuatannya itu.
Barang siapa
menuntut ilmu diantara ilmu pengetahuan yang menuju kerelaan Allah untuk
memperoleh harta benda duniawi maka orang itu tidak akan mencium bau sorga
sampai hari kiamat.(abu hurairah)
Dari ibnu abbas
r.a. bahwa ibnu abbas berkata : telah bersabbda rasulullah saw : tiap-tiap
sesuatu itu mempunyai alat dan perkakas. Dan alat bagi orang mukmin
adalah akal. Tiap-tiap sesuatu itu mempunyai kendaraan . kendaraan orang mukmin
adalah akal. Tiap-tiap sesuatu itu mempunyai tiang. Dan tiang agama adalah
akal. Tiap-tiap kaum itu mempunyai tujuan. Dan tujuan dari nama Allah ialah
akal. Tiap-tiap kaum itu mempunyai penyeru. Dan yang menyerukan orang-orang
yang beribadat adalah akal. Tiap-tiap saudagar itu mempunyai harta kekayaan.
Dan harta kekayaan orang yang rajin adalah akal. Tiap-tiap orang dari suatu
rumah tangga itu ada yang membelanjainya. Dan yang membelanjai rumah tangga
orang shiddiqin(orang-orang yang benar-benar membenarkan agama) ialah akal. Tiap-tiap
yang runtuh itu ada bangunanya. Dan bangunan bagi akhirat adalah akal. Tiap-tiap
manusia itu mempunyai kesudahan yang di
sandarkan dan di sebut-sebutkan kepadanya. Dan kesudahan bagi shidddiqin yang
di sandarkan dan di sebut-sebutkannya ialah akal. tiap-tiap perjalanan itu
mempunyai rumah kecil tempat perhentian. Dan rumah kecil tempat perhentiannya
bagi mukmin ialah akal.
Bersabda Nabi
s.a.w. : orang mukmin yang paling di kasihi
Allah ialah orang yang tegak
berdiri menaatiNYA, memberi nasehat
kepada hambaNya, sempurna akal dan menasehati dirinya. Melihat dia apa yang
kurang dan berbuat amalan dia selama hidup, maka menang dan mendapat
kemenanganlah dia.
Bersabda nabi
s.a.w. : “ yang palling sempurna akal diantara kamu ialah orang yang paling
takut kepada Allah dan yang paling baik perhatiannya tentang apa yang di suruh
dan dilarang Allah, meskipun amat kurang berbuat amalan sunat.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar